y

selamat datang di blog Baringgas Anak TKJ......,,,,......Maafnya kalo blog ini sangat tidak menarik menarik

Senin, 04 April 2011

TUTORIAL INSTALASI WINDOWS XP PLUS CRACK

Kebanyakan pengguna leptop ataupun komputer hanya bisa menggunakannya, tetapi tidak bisa untuk memperbaikinya, seperti menginstall ulang windowsnya.

Bagi kebanyakan orang mungkin untuk belajar menginstall windows xp adalah hal yang gampang, karena adanya keberanian untuk mencoba. Tetapi untuk sebagian lagi ini menjadi hal yang paling sulit karena kurangnya rasa percaya diri ataupun keberanian untuk mencoba hal ini.

Untuk para siswa/i jurusan komputer atau pun yang sudah masuk kedalam fakultas yang mempunyai jurusan komputer, ini adalah yang biasa, tetapi ada juga yang menganggap klo ini adalah pelajaran yang paling sepele.

Jadi oleh karena itu saya akan memberikan cara untuk mempelajari cara menginstall ulang windows xp plus cracknya,,


Sabtu, 26 Maret 2011

ACTIVATION VERSI II

Bagi anda para penggemar windows seven yang kebanyakan menggunakan versi trial atau lebih
tepatnya bisa dikatakan masih dalam percobaan dan harus mengangtifkannya..........

Sekarang ini banyak sekali beredar key atau pun crack yang tidak dapat digunakan alias palsu .........

Tapi setelah berpikir beberapa saat, akhirnya saya bisa menemukan cara untuk membuat windows seven bajakan yang kita gunakan menjadi asli atau genuim ......

Hebat bukan .........

Baiklah saya akan langsung mengajak kita semua ke tempat dimana kita bisa mendapatkannya....

Caranya sangatlah mudah.......

Cukup mengklik link dibawah ini

Senin, 25 Oktober 2010

MENGUAK TABIR BIOS

Menguak Tabir BIOS

BIOS sering diabaikan, selama system PC Anda berjalan dengan lancar. Meskipun sebenarnya banyak peningkatan performa yang bisa didapat dari sini. Dan semua peningkatan itu gratis!

BIOS (Basic Input and Output System), sebetulnya termasuk firmware, software yang tersimpan pada ROM (read only memory) pada motherboard. BIOS inilah yang memungkinkan PC melakukan proses inisisialisasi dan testing hardware yang terinstalasi pada motherboard, yang disebut dengan POST (Power on Self Test). BIOS juga mengatur low level I/O, seperti keyboard dan display. Operating system juga dibantu BIOS untuk mengatur semua komponen yang terinstal pada PC, yang disebut dengan BIOS Run-Time Services.

Sebetulnya, sebagian informasi yang akan diulas di sini juga tersedia pada buku manual motherboard. Tidak semua produsen menjelaskan fungsi BIOS ini dengan baik. Bagi yang udah baca buku manual dengan baik atau sudah memiliki kemampuan untuk setting BIOS bisa mengabaikan tulisan ini. Bagi yang belum silakan melanjutkan!

Kemampuan fungsi yang ditawarkan pun memiliki perbedaan (sedikit), terutama di bagian speed enhancement. Bagi Anda yang memiliki motherboard dengan kemampuan itu, kami ucapkan "Anda beruntung". Jika tidak, jangan kecewa, sebetulnya masih ada cara lain di luar BIOS. Tapi, kami tidak akan mengulasnya kali ini.

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, kebanyakan pengguna komputer tidak perlu melakukan ini. Namun bagi Anda, para pengguna PC yang mengetahui bahwa terdapat banyak setting yang dapat meningkatkan kinerja ataupun menambah fungsi PC Anda tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan, tentu hal yang menarik. Satu-satunya yang harus dikobankan hanyalah sedikit waktu untuk mencoba setting-an baru BIOS Anda.

BIOS memang bervariasi. Hal ini disebabkan karena perbedaan manufacturer yang membuat ataupun perbedaan pada versi BIOS. Tidak semua motherboard memiliki BIOS dan memiliki display menu yang sama, ada sedikit perbedaan di sana-sini. Bahkan ada BIOS yang mendukung penggunaan dengan mouse pada lingkungan BIOS.

Di sini kami mengambil contoh BIOS dengan manufacturer Award. Karena Award BIOS ini populasinya lebih banyak ketimbang BIOS dari AMI ataupun Phoenix. Namun sebetulnya, banyak juga yang dapat diimplementasikan pada BIOS lain. Kami juga akan mencoba eqivalensi fungsi-fungsi serupa untuk BIOS lain.

Petunjuk Arah pada BIOS
Ini memang bukan petunjuk lengkap. Namun setidaknya, mencegah Anda kesasar dalam hutan belantara menu BIOS.

Semua ini akan kita mulai dengan menekan tombol [Del] sesaat PC memulai proses boot. Ini berlaku untuk kebanyakan BIOS. Sedangan sisanya, untuk masuk ke utility BIOS memerlukan penekanan tombol atupun kombinasi tombol yang berbeda. Ada yang dengan menekan tombol [F1], tombol [F10], atau kombinasi [Ctrl]+[Alt]+[Esc], dan lain sebagainya. Informasi seperti ini biasanya disediakan oleh produsen motherboard, baik pada buku manual maupun situsnya.

Sebelum memulai mengacak-acak BIOS, pastikan untuk mengetahui arah dan tujuan Anda. Lebih baik lagi jika Anda memiliki salinan setting awal yang dimiliki komputer Anda. Jika Anda sudah familiar dengan lingkungan pada menu BIOS, Anda memiliki kemungkinan keberhasilan yang lebih baik dalam meningkatkan kinerja dan menambah fungsi yang dapat dilakukan PC Anda.

Istilah BIOS dan CMOS sering dicampuradukkan, padahal keduanya memiliki arti yang berbeda. Di mana BIOS sebetulnya adalah software low level, sedangkan CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor) adalah memory yang digunakan untuk semua setting BIOS. Untuk menyimpan data ini, CMOS membutuhkan baterai yang terdapat pada motherboard (biasanya CR2032).

Masuk ke BIOS, Anda akan merasa kembali ke zaman dulu. Jika Anda sempat merasakan PC era DOS (sebelum GUI window dikenal), Anda tidak akan terlalu kikuk dengan lingkungan shell yang tanpa window ini. Meskipun ada BIOS yang bisa beroperasi dengan menggunakan mouse, namun sebagian besar masih mengandalkan keyboard.

Setup Utility
Ketahui yang Anda mau. Di mana letak fungsi setting yang Anda inginkan?

Standard CMOS features
Basic setting, seperti jam dan tanggal, harddrive yang terinstal. Juga menampilkan jumlah RAM yang terinstal pada motherboard.

Advanced BIOS features
Seperti namanya, menawarkan konfigurasi fitur tambahan. Seperti mengaktifkan SMART, termasuk mengatur boot priority.

Integrated Peripherals
Control port yang tersedia pada motherboard, onboard/onchip device seperti integrated audio, video, dan LAN controller.

Power Management
Think green. Untuk menghemat listrik dengan memperlambat atau bahkan shut down sebuah komponen PC Anda, setelah selang waktu yang ditentukan. Selain hemat lisrik, secara tidak langsung bisa mengurangi tingkat kebisingan dan memperpanjang umur komponen.

PnP/PCI Configuration
Setting tambahan khusus untuk slot PCI pada motherboard juga untuk mengedit kemampuan plug-and-play.

PC Health status
Monitoring hardware, seperti fan speed dan CPU temperatur. Juga bisa diset supaya komputer menjerit, bahkan mati jika melewati suhu tertentu.

Load Fail-safe Defaults
Jika tweaking BIOS salah, pilih fungsi ini untuk kembali ke konfigurasi semula.

Load Optimised Defaults
Untuk mengembalikan sistem ke default.

Set password
Memberi password akan mengunci PC. Jika tersedia dua level sekuriti, user, dan supervisor, user hanya bisa sebatas menyalakan komputer. Sedangkan password supervisor dapat masuk ke BIOS.

Save and Exit BIOS
Untuk keluar, sambil menyimpan semua perubahan yang telah dilakukan.

Exit Without Saving
Untuk keluar, tanpa menyimpan perubahan apapun.

Improved Features
Amati BIOS untuk mencari fitur apa saja yang selam ini disembunyikan PC Anda.

Tweaking BIOS tidak hanya bertujuan semata-mata hanya untuk meningkatkan kecepatan. Meski siapapun pasti akan merasa senang (bahkan bangga) jika memiliki PC yang berjalan dengan cepat dan lancar juga stabil.

Power management dapat membuat PC Anda lebih hemat energi, dan secara tidak langsung ramah lingkungan juga menghemat MTBF komponen yang ada di dalamnya. Mengatur boot sequence memberikan kendali untuk mengurutkan urutan device yang akan di-boot jika membutuhkan boot dari CD ataupun floppy. Memfungsikan port SATA yang selama ini tersembunyi karena belum diaktifkan juga sesuatu yang patut disyukuri. Hal-hal seperti ini yang akan dilakukan pada pembahasan ini. Apa saja yang bisa dilakukan?

Parallel Port
Untuk mengatur parallel port, biasanya berada pada menu Integrated Peripheral. Terutama jika Anda masih menggunakan printer ataupun …………… Port ini sebaiknya diatur supaya berkomunikasi secara bi-directional.

Ada beberapa pilihan untuk parallel port. Pertama Normal/SPP (Standard Parallel Port). Meskipun sudah bi-directional, namun mode ini sangat lambat. ECP (Extended Capabilities Port) lebih cocok digunakan untuk perangkat yang mentransfer data dalam jumlah besar (seperti saat menggunakan laplink dengan LPT1). EPP (Enhanced Parallel Port) lebih cocok untuk berhubungan dengan perangkat yang sering berubah arah datanya. Beberapa BIOS mempunyai pilihan EPP+ECP yang bisa memberikan keduanya. Namun dengan mode ini, parallel port Anda akan membutuhkan 2 IRQ (Interrupt Request) sekaligus. Bagi Anda yang memiliki PC dengan banyak add-on card, tentu kurang menyukai hal ini.

Mungkin Anda menemukan pilihan ECP mode use DMA. Ini untuk mengendalikan channel DMA yang digunakan untuk parallel port (jika menggunakan mode ECP). Secara default, DMA yang digunakan adalah 3.

Serial Ports
Pada setting onboard serial port terdapat pilihan enable dan disable. Juga setting IRQ dan I/O range untuk COM1 dan COM2. Disable pilihan ini, berarti Anda mempunyai 2 IRQ yang free. Kecuali Anda masih memiliki perangkat yang masih berkomunikasi dengan serial port ini.

USB
Pilihan untuk USB controller biasanya dapat ditemukan juga pada bagian Integrated Peripherals ini. Di sini Anda bisa enable atau disable onboard USB controller. Kecuali Anda memiliki add-on card PCI USB controller (alternatif jika motherboard Anda belum mendukung USB2.0). Setting USB keyboard dan mouse pun juga tersedia di sini. Dengan mengaktifkan USB keyboard, Anda bisa menggunakan USB keyboard Anda pada lingkungan DOS ataupun BIOS sekalipun. Tentu saja setelah setting pada BIOS di-enable dan disimpan.

SMART
Konon, setting ini juga memberikan peningkatan kinerja. Namun yang pasti, SMART (Self Monitoring Analysis and Reporting Technology) ini pasti berguna. Apalagi jika Anda memiliki harddisk yang sudah cukup berumur. Dengan mengaktifkan fungsi ini, Anda akan mendapatkan peringatan dini jika terjadi "ketidakwajaran" pada harddisk Anda secara fisik. Setidaknya Anda memiliki waktu yang cukup untuk menyelamatkan data pada harddisk, sebelum harddisk sudah benar-benar rusak.

Power Management
Di sini, tidak hanya berguna untuk menghemat penggunaan listrik oleh PC. Processor yang selalu bekerja dengan kecepatan penuh, bukanlah sesuatu yang menguntungkan, jika Anda sering meninggalkan PC Anda idle dalam waktu yang cukup lama.

Anda juga dapat menghemat MTBF beberapa komponen Anda. Seperti processor, harddisk, juga monitor. Jika Anda memiliki cooling device dengan temperature control, secara tidak langsung ini juga dapat menurunkan tingkat kebisingan yang dihasilkan PC Anda.

Ada beberapa tingkatan dalam fungsi power saving. Dozing menurunkan kecepatan processor (ditunjukkan dalam persentase). Standby mematikan harddrive dan output dari video card. Suspend mematikan semua device, kecuali processor. Ada juga pilihan HDD power down yang khusus mematikan harddisk saja.

Menyalakan PC tidak harus dari tombol power pada casing. Apalagi jika Anda memiliki keyboard dengan tambahan tombol power. Power On function kadang berada pada Integrated peripheral. Default biasa berada pada button only. Pindah ke pilihan Keyboard98, Anda bisa menghidupkan PC dengan menekan tombol [power].

Boot Sequence
Secara default, device yang menempati urutan pertama adalah floppy. Dengan memilih urutan pertama boot menjadi harddisk, waktu yang dibutuhkan untuk proses booting akan berkurang.

Namun pada saat-saat tertentu, pada saat operating system mengalami masalah atau instalasi operating system baru, membutuhkan proses booting dari CD. Beberapa BIOS pada Boot Sequence ini bahkan memungkinkan untuk melakukan booting dari perangkat USB, Firewire, LS120, atau Zip drive.

PC Health
Pada PC Health ini Anda dapat melakukan monitoring hardware Anda, khususnya yang terhubung langsung dengan motherboard. Seperti suhu processor dan suhu sistem dalam casing. Kecepatan fan juga terlihat di sini. Anda dapat mengecek apakah fan ada masih berjalan dengan normal tanpa perlu membuka casing. Namun untuk memeriksa HSF dalam keadaan bersih atau sudah penuh debu, cara membuka casing dan melihat langsung adalah satu-satunya jalan terbaik.

Anda juga dapat mengatur tindakan yang akan dilakukan PC Anda jika terjadi overheat. Apakah dengan sekadar memberikan peringatan berupa bunyi dari buzzer atau PC speaker. Anda tinggal mengaturnya di CPU warning temperature, atau bahkan sampai mematikan komputer jika suhu mencapai batas yang Anda tentukan. Anda perlu mengeset batas suhu yang Anda izinkan pada CPU shut down temperature. Beberapa BIOS juga memiliki fasilitas peringatan untuk fan yang terpasang. Jika batas minimum RPM tidak dipenuhi, akan ada peringatan baik pada POST code maupun peringatan dari buzzer/PC speaker.

Step-by-Step

Power Management
Dengan sedikit tweaking BIOS, dapat menekan rekening listrik dan memperpanjang umur beberapa komponen Anda.

1. Pilih Power Management untuk enable fungsi ini. Pilih lama waktu idle yang dibutuhkan untuk masuk ke power-saving mode.
2. Kebanyakan monitor sudah mendukung DPMS (Display Power Management Signalling). Pilih DPMS Support untuk menghemat energi dan memperpanjang umur monitor.

Boot Sequence
Butuh booting dari CD atau floppy? Aturlah Boot sequence Anda.

  1. Masuk ke advanced feature untuk melihat boot sequence.
  2. Pada first boot device, pilih device yang Anda inginkan untuk menjadi urutan pertama dalam boot sequence.
  3. Lakukan hal yang sama pada second dan third boot device.

Speed Enhancement
Melakukan tweaking untuk meningkatkan kecepatan PC Anda via BIOS perlu kesabaran tersendiri. Lakukan di waktu luang!

Dengan melakukan tweak yang tepat pada BIOS, Anda akan mendapatkan peningkatan kecepatan. Dan ini tidak melulu dengan melakukan overclocking (OC) untuk komponen PC Anda. Karena biasanya, apalagi pemilik PC rakitan, perakit toko hanya membuat setting BIOS dengan tujuan asal PC dapat berjalan (syukur kalau stabil apalagi memang cepat). Yang perlu dilakukan hanyalah mengoptimalkan tiap-tiap komponen pada PC Anda melalui setting BIOS.

Kalaupun diperlukan OC, hanya sebatas memanfaatkan batas toleransi yang diberikan produsen pada produk-produknya. Hal ini akan tergantung pada produsen masing-masing komponen PC Anda. Juga solusi ini kadang membutuhkan cooling device tambahan, yang berarti biaya tambahan juga.

Penting untuk diingat, sebaiknya perubahan stetting BIOS ini dilakukan sedikit demi sedikit. Lebih baik lagi jika dilakukan satu per satu. Khususnya jika Anda seorang pemula untuk hal ini.

System Performance
Pada beberapa BIOS dapat ditemukan semacam shortcut untuk meningkatkan kecepatan sistem Anda. Biasanya berupa pilihan Normal, Fast, dan Turbo. Biasanya pilihan ini akan menyesuaikan frekuensi clock FSB (Front Side Bus) dan kadang memory DDR SDRAM juga. BIOS juga sering menyediakan pilihan Load Optimized Defaults. Memang pilihan-pilihan ini dapat meningkatkan kecepatan juga. Namun, itu belum lah optimal. Hanya dengan mengenal fungsi-fungsi pada BIOS dengan lebih baik, Anda akan mendapatkan performa PC yang lebih baik juga.

CPU Frequency
Untuk mengatur CPU speed, masuklah ke pilihan Advanced Chipset Feature. Sebagai informasi CPU speed didapat dari hasil kali antara CPU clock ratio dan FSB frequency. Kebanyakan CPU tidak dapat diubah CPU clock ratio-nya (kecuali bagi kebanyakan AMD Athlon XP). Jadi, pada bahasan ini akan mengambil fokus pada FSB frequency.

Pastikan FSB frequency sesuai dengan processor yang Anda miliki. Untuk processor AMD antara 66/100/133 dan 166/200, sedangkan untuk processor Intel.

Jika Anda bersikeras untuk melakukan OC, perlu diperhatikan bahwa ada dua hal yang perlu diubah, yaitu FSB Frequency dan Voltage control. Pada beberapa BIOS yang memiliki fasilitas OC, memberikan pengaturan FSB yang fleksibel. Dengan memungkinkan peningkatan FSB dengan satuan 1 MHz. Di sini perlu kesabaran. Naikkan FSB secara bertahan satu per satu MHz. Jangan tergoda untuk melompat jauh dari FSB normal (lebih dari 10%). Cek apakah CPU Anda mengalami peningkatan suhu yang berlebihan pada PC Health. Jika ya, kembalikan ke FSB sebelumnya.

Coba masuk ke OS Anda. Pastikan sistem Anda stabil. Untuk lebih cepat, Anda dapat mencoba dengan menjalankan CPU Burn-in yang akan memberikan beban penuh pada CPU secara kontinyu. Jika sistem tidak stabil ada dua hal yang bisa dilakukan. Anda bisa kembali ke FSB normal, atau Anda bisa meningkatkan voltage untuk CPU pada voltage control. Namun, hal ini akan meningkatkan suhu CPU Anda saat beroperasi nantinya. Pastikan Anda telah memiliki cooling device yang baik. Lihat tabel batas suhu processor!
Peringatan: Sebaiknya Anda didampingi oleh rekan Anda yang berpengalaman untuk ini.

Memory
Di sini kami mengambil contoh sistem yang terinstalasi dengan DDR SDRAM. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja RAM Anda. Pertama, pastikan jumlah keping RAM yang terinstalasi. Jika hanya satu keping atau lebih dari satu keping namun semuanya identik, cara yang paling mudah adalah dengan mengeset Memory Timings pada pilihan By SPD.

Jika RAM yang terpasang lebih dari satu keping dan tidak identik, pertama kenali kemampuan masing-masing keping RAM. Cara yang mudah dengan menggunakan software jenis sysinfo tool seperti AIDA32. Lihat pada Motherboard, SPD. Info lengkap RAM Anda akan terlihat di sini. Lalu tentukan keping RAM yang paling lambat, pada keterangan Memory Speed. Setting Memory Timings pada BIOS sebaiknya mengikuti keping RAM yang paling lambat. Jika tidak, bersiaplah mengalami ketidakstabilan pada PC Anda. Kecuali Anda orang yang cukup beruntung.

CAS Latency adalah kemampuan jumlah data yang dapat dibaca dari RAM yang dihitung tiap clock cycles. Nilai default adalah 3 untuk kebanyakan memori. Namun, ada juga yang memiliki nilai yang lebih baik (lebih kecil dari 3). Jika Anda memiliki sistem berbasis processor AMD, ada baiknya mencoba setting yang lebih agresif (lebih kecil).

AGP slot
Dibandingkan dengan dua tweaking sebelumnya (CPU frequency dan memory), tweaking ini memiliki risiko yang lebih kecil. Yang pertama dilakukan adalah memastikan mode AGP yang didukung, baik oleh motherboard maupun video card. Jika keduanya sudah mendukung mode AGP 8x, pastikan setting BIOS juga pada mode AGP 8x.

Kegunaan pilihan AGP aperture size sering membingungkan banyak orang. Ini berfungsi mengatur jumlah RAM (pada motherboard, bukan pada video card) yang dialokasikan untuk AGP (…) untuk keperluan kinerja video. Aturlah AGP aperture size sebesar ¼ sampai ½ dari jumlah total RAM yang terinstal pada PC Anda. AGP aperture size ini hanya dimanfaatkan jika dibutuhkan.

Beberapa BIOS juga memberikan setting untuk AGP Fast Write Transaction. Enable fungsi ini untuk mengizinkan chipset (northbridge) mengirimkan langsung data ke AGP, bypass tanpa perlu copy data ke memory system untuk kemudian baru diambil oleh AGP. AGP sideband addressing memungkinkan AGP meminta dan mengirim data pada saat bersamaan. Keduanya dapat meningkatkan kinerja graphic PC, namun kadang tidak stabil untuk video card tertentu.

Mempercepat Proses Boot
Cukup banyak cara untuk mempercepat proses booting. Yang paling signifikan adalah dengan enable fungsi Power On Self Test, yang biasanya terdapat pada bagian Advanced BIOS features. Seiring dengan perkembangan dan peningkatan kebutuhan, jumlah RAM yang terinstal pada PC Anda dapat mencapai satuan gigabyte. Bayangkan waktu yang dibutuhkan jika dilakukan RAM test setiap proses cold boot. Disable fungsi Boot Virus Detection juga dapat mengurangi waktu proses booting. Apalagi jika PC Anda dilengkapi software antivirus yang selalu di-update. Ini juga akan terasa membantu saat instalasi operating system baru yang biasanya melakukan proses penulisan pada MBR harddisk.

Step-by-Step

Pengaturan AGP
Dari BIOS juga dapat meningkatkan kinerja graphic PC.

  1. AGP aperture size untuk mengatur jumlah RAM yang dialokasikan untuk AGP. Set antara ¼ sampai ½ dari jumlah RAM yang terinstal pada motherboard.
  2. Pilih mode AGP sesuai spesifikasi slot AGP pada motherboard dan video card Anda.
  3. Naikkan frekuensi AGP, dapat meningkatkan kinerja graphic PC Anda. Tambah sedikit demi sedikit (1-2 MHz).

Tweak CPU
Tidak ada salahnya untuk sedikit (ingat sedikit!) memacu processor Anda.

  1. Tambahkan sedikit saja. Jangan tergoda untuk langsung melompat, katakanlah 5 MHz. Ini bisa membuat kebanyakan PC mengalami gagal boot. Satu-satunya cara tinggal clear CMOS.
  2. Jika sistem tidak stabil (hang) namun Anda bersikeras melakukan OC, bisa mencoba dengan menaikan CPU core voltage. Peringatan: cara ini tidak disarankan, karena akan meningkatkan panas bahkan merusak processor.
  3. Untuk amannya, berikan batas suhu maksimal CPU Anda. Bisa hanya peringatan dari buzzer/PC speaker ataupun autoshutdown bila suhu mencapai batas tersebut.

Rabu, 20 Oktober 2010

TWEAKSLOGON




Baiklah kali ini saya akan mempersembahkan software yang sangat menarik......,,,,,,,,.......

Bagaimana kalau kita akan mencoba mengganti tampilan logon............,,,,,,,,,,,,............
Bagaimana tertarik bukan....................,,,,,,,,,,,,.................

Tampilan logon yang biasa kita lihat bisa kita ganti dengan foto kita.....................,,,,,,,,,,,,,,,................
Ini adalah tampilan logon standart

Kemudian ini logon yang telah kita ubah
Bagaimana menarik bukan...................,,,,,,,,,,,,,,,,,,,........................

Langsung saja klik link di bawah ini

Jumat, 15 Oktober 2010

PERBANDINGAN WINDOWS XP, VISTA, WINDOWS 7 DENGAN LINUX

Perbedaan serta Perbandingan antara Windows dan Linux

Ada banyak persamaan dan ada pula banyak perbedaan antara Linux dan Windows. Artikel ini membahas perbedaan antara Windows dan Linux, masing-masing tentunya memiliki nilai plus minus, silakan dibandingkan sendiri.

User Interface
Di Windows, Anda tidak banyak memiliki pilihan user interface. Sebagai misal, di Windows 95/98 Anda hanya mengenal user interface bawaan Windows 95/98. Anda sedikit lebih beruntung jika menggunakan Windows XP, karena Anda bisa berpindah dari interface milik Windows XP ke Windows 98 yang lebih ringan.

Di Linux, Anda bisa menemukan banyak macam user interface. Dan biasanya pilihan user interface ini dapat Anda sesuaikan dengan spesifikasi komputer atau lingkungan kerja Anda. Sebagai misal, pada komputer yang lambat Anda bisa menggunakan user interface yang ringan, seperti XFCE atau Fluxbox.

Atau jika Anda menyukai gaya Mac, Anda bisa memilih desktop model GNOME atau menggunakan utility Docker. Dan jika Anda terbiasa di Windows dan memiliki komputer yang cukup cepat, Anda bisa memilih desktop KDE.

Dengan KDE, Anda masih bisa memilih untuk menggunakan gaya Windows XP ataupun Windows Vista. Pilihan dan variasinya sangat banyak di Linux, Anda bisa mengatur sesuai dengan favorit Anda.

Sekuriti dan Virus
Salah satu masalah utama di Windows yang paling sering Anda temukan adalah virus dan spyware. Dari tahun ke tahun permasalahan ini bukan semakin mengecil tetapi malah semakin membesar. Ini semua terjadi karena banyak lubang keamanan di Windows yang bisa dieksploitasi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

Karena terlalu banyaknya masalah keamanan di Windows, bukan tidak mengherankan jika kemudian justru muncul olokan untuk nama Windows Vista, yang dipanjangkan menjadi VIrus, Spyware, Trojan dan Adware.

Linux diturunkan dari sistem operasi Unix yang memiliki tingkat sekuriti lebih kuat. Itu sebabnya tidak ada banyak virus di Linux dan kalaupun ada tidak bisa berkembang biak dengan pesat dan biasanya tidak mampu membawa kerusakan yang besar.

Sekalipun tidak sepenting di Windows, Anda tetap bisa menemukan program-program anti virus di Linux, seperti ClamAV dan F-Prot. PCLinux telah menyediakan anti virus ClamAV yang bisa ditemukan pada menu Start > Applications > FileTools > KlamAV.

Spyware
Spyware adalah suatu masalah yang cukup umum di dunia Windows. Biasanya program spyware mengamati, mengumpulkan dan mengirimkan data Anda ke suatu server. Untuk hal yang lebih positif, program ini biasanya dipergunakan untuk keperluan marketing.
Sayangnya, ada juga yang berniat buruk yaitu dengan mencuri identitas, kartu kredit, dan tindakan negatif lainnya.

Tidak banyak program spyware yang menginfeksi Linux mengingat cara kerja Linux yang lebih susah untuk ditembus. PCLinux telah menyediakan pre-instal Firewall untuk melindungi sistem Anda dan bisa diaktifkan melalui PCLinux Control Panel.

Instalasi dan Kelengkapan Program
Windows adalah sistem operasi, itu sebabnya Windows tidak menyediakan banyak program setelah diinstal. Kalaupun ada mungkin Anda hanya akan menemukan Internet Explorer, Media Player, Notepad, dan beberapa program kecil lainnya.

Ini sangat berbeda dengan Linux. Sekalipun Linux juga suatu sistem operasi, tetapi Linux didistribusikan dengan banyak program didalamnya (itu sebabnya dikenal istilah distro – dari kata distribusi – Linux). Setelah diinstal, Anda akan menemui banyak program dari hampir semua kategori program. Sebut saja kategori Office Suite, Multimedia (Sound, Video, Graphics), Internet (Browser, Email, Chat, Downloader, Messenger, Torrent, News), 3D, Games, Utility, dll.

Dengan waktu instalasi yang hampir sama, Anda bukan hanya mendapatkan suatu sistem operasi tetapi juga semua program yang diperlukan untuk kegiatan sehari-hari di Linux.

Konfigurasi Sistem
Windows dikenal kemudahan dalam pemakaiannya, karena hampir semua hal bisa dilakukan dengan sistem point n’ click yang sudah berbasis grafis,

Di Linux, Anda mungkin sering mendengar perlunya mempelajari perintah-perintah secara manual di command line. Sebagian berita ini benar, tetapi belakangan Linux sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga hampir semua hal juga bisa anda lakukan sama mudahnya seperti di Windows.

Dengan PCLINUX Control Center, konfigurasi sistem bisa Anda lakukan semudah point n click. PCLINUX memiliki deteksi perangkat keras yang baik sehingga hampir semuanya berjalan secara otomatis. Dan hampir semua program di PCLINUX disertai dengan konfigurasi yang sudah siap pakai. Sebagai contoh, browser Internet telah disertai dengan sejumlah plug-ins. Tidak perlu men-download dan menginstal plug-ins flash ataupun yang lainnya.

Hardware Support
Di Windows, biasanya Anda tidak pernah mendengar masalah hardwre, karena hampir semua hardware yang ada sudah menyertakan drivernya. Berbeda dengan di Linux dimana Anda mungkin sering mendengar suatu hardware tidak bekerja di Linux. Hal ini terjadi karena pembuat hardware tidak menyediakan driver versi Linux. Untungnya, belakangan ini cukup banyak vendor yang sudah memberikan dukungan driver Linux. Dan pengenalan Linux akan hardware semakin lama semakin meningkat sehingga mulai jarang terdengar permasalahan hardware di Linux.

Menangani Crash
Linux secara umum terlihat sebagai sistem operasi yang stabil. Dan jika Anda membandingkan Linux dengan Windows 95/98/ME, Linux jauh lebih stabil. Untuk Windows XP – jika Anda mengikuti petunjuk sistemnya dengan baik – juga akan cukup stabil.

Dan seperti halnya dengan Windows, suatu saat Anda juga akan menemui masalah di Linux. Sekalipun jarang, tetapi program yang crash atau hang bisa saja terjadi. Ini adalah suatu fakta dari kehidupan di dunia komputer.

Sekalipun demikian ada beberapa perbedaan di Windows dan Linux. Unix dan Linux mempunyai sifat multi-user. Linux menjalankan aplikasi secara berbeda dengan Windows. Ketika suatu aplikasi terkunci, Anda dapat mematikannya dengan mudah. Cukup menekan kombinasi tombol Ctrl + Esc, dan Anda dapat memilih aplikasi (atau proses) mana yang bermasalah.

Dan jika sistem grafis yang terkunci, Anda bisa berpindah ke command-prompt (dengan menekan Ctrl+Alt+F1) dan membunuh proses software secara manual. Anda juga mempunyai pilihan untuk merestart desktop saja dengan menekan Ctrl+Alt+Backspace. Ini berarti Anda tidak harus melakukan reboot sekalipun sistem Linux sedang mengalami masalah.

Partisi Harddisk
Linux tidak mengenal penamaan drive C: untuk suatu partisi. Semua drive disatukan dalam suatu sistem penyimpanan yang besar. Folder /mnt merupakan tempat untuk Anda mengakses semua media yang ada di komputer, baik partisi lain, CD-ROM, Floppy, ataupun FlashDisk.

Belakangan KDE telah mempermudah akses ke media dengan menyediakan sistem Storage Media yang dapat diakses melalui My Computer ataupun file manager Konqueror.

Penamaan File
Linux menggunakan “/” untuk memisahkan folder dan bukannya “” yang biasa digunakan DOS/Windows. Linux bersifat case-sensitive, ini berarti file “Hello.txt” berbeda dengan file “hello.txt”. Linux juga tidak terlalu memperhatikan ekstensi file. Jika Anda mengubah nama file “Hello.txt” menjadi “Hello”, Linux masih tetap mengetahui bahwa file ini adalah suatu teks. Dan ketika Anda mengklik file “Hello”, Linux secara otomatis tetap akan membuka program editor teks.

Kemudahan dan Keamanan
Anda mungkin sudah mengetahui, bahwa sebagai user biasa (bukan Root) Anda tidak bisa menulis file di sembarang folder. User biasa hanya memiliki akses tulis di folder home mereka. Sebagai user biasa, Anda tidak akan bisa mengubah bagian penting dari sistem Linux. Ini memang terkesan terlalu membatasi dan merepotkan, tetapi cara ini jauh lebih aman, karena hanya orang tertentu yang mempunyai akses Root saja yang bisa menyentuh sistem. Bahkan viruspun tidak bisa dengan mudah menyentuh sistem Linux. Itu sebabnya Anda tidak banyak mendengar adanya virus di Linux.

Hal ini berbeda jauh dengan Windows yang sangat rentan dengan virus. Ini terjadi karena user biasa di Windows juga sekaligus mempunyai hak sebagai administrator. Kebanyakan pemakai Windows tidak mengetahui hal ini, sehingga sistem mereka sangat rentan dengan serangan virus. Windows Vista sekarang telah mengadopsi sistem sekuriti Linux ini.

Defrag
Di Windows, Anda mungkin sering menemui masalah menurunnya kecepatan Windows. Salah satu penyebab biasanya adalah file-file di harddisk yang sudah tidak tersusun rapi lagi. itu sebabnya Anda disarankan untuk menggunakan program Defrag.

Di Linux Anda tidak akan menemukan program untuk men-defrag harddisk. Anda tidak perlu melakukan defragment di harddisk Linux! Sistem file Linux yang menangani semuanya ini secara otomatis. Namun jika harddisk Anda sudah terisi sampai 99% Anda akan mendapatkan masalah kecepatan. Pastikan Anda memiliki cukup ruang supaya Linux menangani sistemnya dan Anda tidak akan pernah mendapatkan masalah deframentasi.

Sistem File
Windows mempunyai dua sistem file. FAT (dari DOS dan Windows 9x) dan NTFS (dari Windows NT/2000/XP). Anda bisa membaca dan bahkan menyimpan file di sistem FAT dan NTFS milik Windows. Hal ini tidak berlaku sebaliknya, Windows tidak akan bisa membaca atau menyimpan file di sistem Linux.

Seperti halnya Windows, Linux memiliki beberapa macam file sistem, diantaranya ReiserFS atau Ext3. Sistem ini dalam beberapa hal lebih bagus dari FAT atau NTFS milik Windows karena mengimplementasikan suatu tehnik yang disebut journaling. Jurnal ini menyimpan catatan tentang sistem file. Saat sistem Linux crash, kegiatan jurnal akan diselesaikan setelah proses reboot dan semua file di harddisk akan tetap berjalan lancar.

3D Desktop
Teknologi yang nampaknya akan dihadirkan di sistem operasi terbaru adalah 3D Desktop. Windows mengawalinya di Windows Vista dengan menyediakan fitur 3D Flip. tidak lama kemudian Linux menyediakan fitur 3D Desktop yang jauh lebih lengkap, seperti 3D Flip, 3D Cube, 3D Ring, dll.

Di Vista, fitur 3D kurang populer karena membutuhkan spesifikasi komputer yang tinggi. Berbeda jauh dengan Linux yang mampu menjalankan fitur 3D Desktop pada komputer dengan spesifikasi yang sangat rendah. Linux yang dari awal terkenal di sisi server, sekarang sudah menunjukkan kebolehannya di sisi dekstop dengan mengungguli Windows dalam hal 3D Desktop.

Windows XP SP3

Windows XP Service Pack 3 (SP3), tidak banyak memiliki perubahan dibandingkan dengan XP Service Pack 2, hanya saja terdapat beberapa peningkatan security termasuk yang telah diterapkan pada Vista yang juga diimplementasikan dalam SP3 ini.

Untuk pendistribusian Windows XP SP3, Microsoft menggunakan cara yang lebih mudah dibandingkan dengan operating system mereka lainnya. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa Windows XP yang terinstall dalam komputer kamu harus merupakan produk original, sehingga kamu bisa mendownload paket SP3.exe file ini secara langsung dan kemudian mengistallnya. Ukuran dile downloadable Windows XP SP3 ini hanya sekitar 65.6 MB. Dibutuhkan waktu sekitar 40 menit untuk menginstallnya. Tetapi Microsoft tentu saja tidak meninggalkan cara lama untuk mendistribusikan SP3 ini, yakni dengan menjual paket Windows XP SP3 integrated.

Setelah SP3 terinstall, jangan heran jika kamu tidak menemukan perubahan berarti pada tampilannya. Satu – satunya yang bisa dikenali bahwa komputer kamu telah terinstall XP SP3 adalah pada System Properties dan di sana akan tertera “Windows XP SP3″.

Salah satu yang patut di puji dari WIndows XP SP3 ini adalah kamu bisa langsung menginstallnya meski tidak memiliki product key, sehingga kamu bisa mencobanya untuk pemakaian selama 30 hari. tentusaja jika kamu melakukan upgrade instalasion daro SP1 atau SP2, kamu tidak perlu lagi memasukan product key lagi.

Windows Vista SP1

Karena Windows Vista SP2 belum resmi diluncurkan oleh Microsoft, Vista SP1 lah yang akan kita gunakan sebagai perbandingan diantara tiga Operating System Microsoft ini. Dalam Vista SP1 sendiri terdapat peningkatan pada reliabilitas, security, dan performa, dan sedikit perubahan yang ada pada interface dan fiturnya.

Seperti halnya SP pada umumnya, Vista SP1 merupakan perubahan besar yang menutupi dan memperbaiki beberapa kekurangan yang ada pada Vista sebelumnya, tetapi bukan merupakan perubahan yang besar dari keseluruhan operating system itu sendiri.

Salah satu yang bisa dirasakan Vista SP1 adalah performa yang meningkat dibandingkan dengan versi sebelumnya, dimana hal ini dapat dipantau dari kecepatan file saat di copy antara local disk dan atau pada jaringan. Peningkatan kecepatan file dalam penyalinan data ini bisa mencapai 50%.

Untuk interface dan fitur – fitur lainnya tidak ada perubahan dari Vista sebelumnya dibandingkan dengan SP1 ini. Tapi penggunaan interface yang lebih sederhana, sebut saja dengan menonaktifkan theme Windows Classic, bisa membantu meningkatkan performa komputer kamu.

Windows 7 RC1

Telah dicoba untuk menginstal Windows 7 RC1 pada komputer dengan spesifikasi processor Core 2 Duo E4500 2.20 GHz, motherboard ASUS P5GC-MX/1333, memory 1 GB, Video Card : ATI RADEON HD 2600 XT, HDD Seagate 160 GB. Dengan spesifikasi tersebut, operating system ini bekerja dengan cepat, bahkan sangat signifikan dibandingkan dengan performa menggunakan Windows Vista SP1. Hal ini bisa dilihat dari instalasi Windows 7 RC1 dengan instalasi Vista SP1 yang terpaut sekitar 5-10 menit lebih cepat.

Saat melakukan instalasi pun, Windows 7 dapat mengenali beberapa driver yang sedikit “rumit”, sepertivideo card dan network adapter. Dengan demikian semenjak instalasi pertama pun, kamu bisa menggunakan resolusi tertinggi yang dapat disupport oleh

Disini kami akan memberikan sedikit perbandingan dari sebuah komputer yang sama dengan tiga partisi HDD, yang kamu install tiga operating system tersebut, yakni WIndows XP SP3, Windows Vista Ultimate SP1, dan Windows 7 RC1. Kami melakukan uji coba dari waktu yang dibutuhkan untuk:

1. Instalasi OS
2. Startup
3. Proses extract file 11.7 GB ke local drive dengan WinRAR
4. Proses membuka file PSD pada Adobe Photoshop CS3 sebesar 50.6 MB (komplesk dengan multiple layer, mask, text, dan lain – lain)
5. Proses menyalin data 2 GB ke local driveProses menyalin data 100MB ke local drive

Spesifikasi komputer yang kami gunakan:

* Processor : Core 2 Duo E4500 2.20 GH

* Motherboard : ASUS P5GC-MX/1333

* Memory : 1 GB

* Video card : Sapphire ATI RADEON HD 2600 XT

* HDD : Seagate 160 GB

1. Instalasi OS Instalasi Windows XP Profesional SP3

Sepertinya tidak perlu diceritakan panjang lebar mengenai instalasi Windows XP, karena kami yakin, kamu juga merasakan betapa membosankannya menunggu instalasi Windows XP hingga selesai masuk kedalam desktop. Total waktu yang diperlukan semenjak komputer booting untuk melakukan instalasi hingga masuk ke dalam desktop awal XP memakan waktu sekitar 38 menit.

Instalasi Windows Vista Ultimate SP1

Instalasi Vista memang sejak awal memakan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan instalasi XP. Dengan content dan muatan seabrek, waktu yang dibutuhkan hampir mencapai separuh waktu yang dibutuhkan oleh XP. Pada system kami yang sebelumnya telah menginstal XP SP3, kami melakukan fresh install pada drive partisi yang kedua (drive D:). Proses instalasi sejak booting melalui DVD Vista installer hingga sampai pada Vista Welcome Screen pada desktop memakan waktu 22 menit.

Instalasi Windows 7 Ultimate RC1

Proses instalasi Windows 7 memiliki prosedur dan tampilan yang identik dengan instalasi Windows Vista. Hanya saja waktu yang diperlukan lebih singkat dibandingkan dengan Vista. Kami memerlukan waktu hanya sekitar 18 menit untuk melakukan instalasi W7 Ultimate RC1 pada komputer yang sama dalam drive ke tiga (drive E:). Waktu 18 menit tersebut termasuk waktu yang dibutuhkan untuk melakukan deteksi dan auto setting untuk terhubung pada jaringan. Bukan itu saja, driver – driver “minoritas” seperti Ethernet adapter dan juga video card sudah terisntall dengan sempurna. Terutama untuk video card, W7 langsung dapat memberikan driver yang benar untuk Sapphire ATI RADEON HD 2600 XT yang kami gunakan.

XP SP3 : 38 menit

Wista SP1 : 22 menit

W7 RC1 : 18 menit

2. Startup & Shutdown Time

Kami melakukan perbandingan di antara ketiga OS dengan menghitung waktu yang dibutuhkan untuk melakukan startup maupun shut down. Hal yang mengejutkan adalah meski memiliki performa yang lebih ringan saat digunakan untuk mengolah dokumen atau menjalankan program, ternyata Windows 7 RC1 memiliki waktu shutdown yang lebih lama dibandingkan dengan XP SP3 maupun Vista SP1, meskipun untuk waktu startup W7 berada di posisi kedua setelah Vista. XP SP3 membutuhkan waktu 50 detik untuk startup, Vista SP1 31 detik, dan W7 35 detik. Sedangkan untuk waktu shutdown, XP SP3 memakan waktu 11 detik, Vista SP1 9 detik, dan W7 RC1 23 detik.

XP SP3 startup : 50 detik

Vista SP1 startup : 31 detik

W7 RC1 startup : 35 detik

XP SP3 shutdown : 11 detik

Vista SP1 shutdown : 9 detik

W7 RC1 shutdown : 23 detik

3. Proses extract file 11.7 GB ke local drive dengan WinRAR

Kami menggunakan file berekstensi RAR berukuran 11.7 GB yang kami coba extract dengan WinRAR. Rupa – rupanya di sini kembali Windows 7 RC1 memiliki waktu tempuh yang masih kalah dibandingkan dengan Vista. Vista SP1 hanya membutuhkan waktu 5 menit, W7 memakan waktu 6 menit, dan XP SP3 harus mengekstark nya selama 7 menit.

XP SP3 : 7 menit

Vista SP1 : 5 menit

W7 RC1 : 6 menit

4. Proses membuka file PSD pada Adobe Photoshop CS3 sebesar 50.6 MB
Kami mencoba membuka sebuah dokumen PSD dengan ukuran 50.6 menggunakan Adobe Photoshop CS3 dan ternyata waktu yang dibutuhkan adalah 28 detik untuk XP SP3, 30 detik untuk Windows 7 RC1, dan 32 detik utnuk Vista SP1. Ketiga waktu yang dicatat tidak terlampau jauh di antara ketiga OS.

XP SP3 : 28 detik

Vista SP1 : 32 detik

W7 RC1 : 30 detik

5. Proses menyalin data 2.2 GB ke local drive

Proses penyalinan data berukuran 2.2 GB ke sesama local drive yang kami lakukan mendapatkan hasil pada XP SP3, waktu yang dibutuhkan adalah 2 menit. Pada Vista SP1 mencapai 1 menit 45 detik, dan pada W7 RC1 lebih cepat 30 detik dibandingkan waktu yang dibutuhkan oleh Vista.

XP SP3 : 2 menit

Vista SP1 : 1 menit 45 detik

W7 RC1 : 1 menit 10 detik

6. Proses menyalin data 100 MB ke local drive

Menyalin data sebesar 102 MB ke local drive diantara ketiganya hampir tak memiliki perbedaan waktu yang berarti. Pada penyalinan data ukuran besar baru akan terlihat perbedaan performa diantara ketiganya.

XP SP3 : 4 detik

Vista SP1 : 3 detik

W7 RC1 : 3 detik

Windows 7 tak lebih cepat dari Vista

Dari beberapa uji coba yang telah dilakukan diatas, pada beberapa kasus memang Windows 7 RC1 memiliki performa yang lebih cepat dibandingkan dengan XP SP3 maupun Vista SP1. Tetapi kedudukan ini pun masih harus berbagi dengan Vista SP1 yang pada beberapa kesempatan memiliki performa yang lebih gegas dibandingkan dengan Windows 7 RC1.

Ini tak ayal membuktikan bahwa meski diklaim memiliki performa yang lebih cepat dan ringan dibandingkan Vista, dan andaipun hal itu benar adanya, Windows 7 tidak terlalu jauh meninggalkan Vista dalam hal menyuguhkan performa yang lebih ringan> Tentu saja hal yang perlu diingat adalah semua juga tergantung pada spesifikasi komputer yang digunakan.

Kebutuhan Hardware Minimal

Sebelumnya telah dibahas (review singkat) tentang windows XP SP3, Windows Vista SP1, dan Windows RC1, sekarang kita coba menginformasikan kebutuhan hardware minimal untuk ke tiga sistem operasi tersebut.

Windows SP SP3

Windows XP SP3 tidak membutuhkan spesifikasi komputer yang terlampau tinggi. PC jadul yang kamu beli 10 tahun lalu pun sepertinya masih bisa mengakomodasi penggunaan XP SP3, dengan catatan bahwa processor yang dimilikinya minimal memiliki kecepatan 300MHz atau lebih, memory minimal 128MB, VGA dengan resolusi 800 x 600, kapasitas hard disk sekitar 2GB untuk instalasi XP dengan SP3, dan optical drive CD-ROM drive atau DVD drive.

Sedangkan untuk melakukan upgrade ke SP3, beberapa operating system yang dapat diupgrade langsung adalah :

* Windows XP Home Edition

* Windows XP Media Center Edition

* Windows XP Professional Edition

* Windows XP Service Pack 1

* Windows XP Service Pack 2

* Windows XP Starter Edition

* Windows XP Tablet PC Edition (akan diupgrade menjadi XP Tablet PC 2005)

Windows Vista SP1

Windows Vista SP1 juga memiliki spesifikasi yang belum berubah dari versi sebelumnya. Operating System yang memiliki slogan “Wow” ini memang membutuhkan spesifikasi yang membuat “wow” yang bisa jadi akan kamu ucapkan ketika menyimak spesifikasi minimum untuk Vista Premium karena memiliki kemampuan untuk menjalankan semua fitur Vista dengan optimal.

Pertama – tama adalah kebutuhan processor yang membutuhkan kecepatan minimal 1GHz, memory 1GB, video card yang mendukung DirectX 9.0 dan WDDM support (untuk menjalankan fitur aero) dengan memory VGA minimal 128MB, kapasitas hard disk sebesar 40 GB yang 15GB diantaranya khusus untuk instalasi Vista, serta optical drive berupa DVD drive untuk melakukan instalasi Vista.

Windows 7 RC1

Microsoft sejak lama mengatakan bahwa semua PC yang bisa menjalankan Vista dengan mulus, dipastikan akan bisa menjalankan Windows 7 dengan lebih ringan lagi. Bisa dikatakan bahwa kebutuhan minimal hardware untuk menjalankan Windows 7 juga tak akan jauh dari apa yang dibutuhkan oleh Windows Vista.

Dengan asumsi bahwa Windows 7 yang akan dijalankan adalah Windows 7 32 bit, maka kebutuhan yang dibutuhkan akan berupa processor dengan kecepatan 1GHz atau lebih, memory 1GB, video card dengan DirectX 9.0 dan memory 128MB WDDM, space hard disk untuk instalasi sebesar 16GB dan optical drive DVD drive.

Semakin mendekati peluncuran Windows 7 yang konon akan diluncurkan awal 2010 dan kini sudah beredar versi Release Candidate 1 (RC1) untuk uji coba, semakin banyak pula pertanyaan mengenai kelebihan Windows 7 dibandingkan dengan XP dan Vista. Lantas diantara ketiganya, mana yang sekiranya lebih memuaskan?

Ada yang mengatakan bahwa 7 lebih hehas performanya dibandingkan Vista, tetapi ada juga rumor yang mengklaim 7 akan lebih berat. Untuk kali ini, kami akan mencoba untuk melakukan perbandingan dari fitur, performa, dan juga plus minus antara Windows XP Professional SP3 (32 bit), Windows Vista Ultimate SP1 (32 bit), dan Windows 7 Ultimate RC1 (32 bit).

Review Singkat Windows XP SP3

Windows XP Service Pack 3 (SP3), tidak banyak memiliki perubahan dibandingkan dengan XP Service Pack 2, hanya saja terdapat beberapa peningkatan security termasuk yang telah diterapkan pada Vista yang juga diimplementasikan dalam SP3 ini.

Untuk pendistribusian Windows XP SP3, Microsoft menggunakan cara yang lebih mudah dibandingkan dengan operating system mereka lainnya. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa Windows XP yang terinstall dalam komputer kamu harus merupakan produk original, sehingga kamu bisa mendownload paket SP3.exe file ini secara langsung dan kemudian mengistallnya. Ukuran dile downloadable Windows XP SP3 ini hanya sekitar 65.6 MB. Dibutuhkan waktu sekitar 40 menit untuk menginstallnya. Tetapi Microsoft tentu saja tidak meninggalkan cara lama untuk mendistribusikan SP3 ini, yakni dengan menjual paket Windows XP SP3 integrated.

Setelah SP3 terinstall, jangan heran jika kamu tidak menemukan perubahan berarti pada tampilannya. Satu – satunya yang bisa dikenali bahwa komputer kamu telah terinstall XP SP3 adalah pada System Properties dan di sana akan tertera “Windows XP SP3″.

Salah satu yang patut di puji dari WIndows XP SP3 ini adalah kamu bisa langsung menginstallnya meski tidak memiliki product key, sehingga kamu bisa mencobanya untuk pemakaian selama 30 hari. tentusaja jika kamu melakukan upgrade instalasion daro SP1 atau SP2, kamu tidak perlu lagi memasukan product key lagi.

Windows Vista SP1

Karena Windows Vista SP2 belum resmi diluncurkan oleh Microsoft, Vista SP1 lah yang akan kita gunakan sebagai perbandingan diantara tiga Operating System Microsoft ini. Dalam Vista SP1 sendiri terdapat peningkatan pada reliabilitas, security, dan performa, dan sedikit perubahan yang ada pada interface dan fiturnya.

Seperti halnya SP pada umumnya, Vista SP1 merupakan perubahan besar yang menutupi dan memperbaiki beberapa kekurangan yang ada pada Vista sebelumnya, tetapi bukan merupakan perubahan yang besar dari keseluruhan operating system itu sendiri.

Salah satu yang bisa dirasakan Vista SP1 adalah performa yang meningkat dibandingkan dengan versi sebelumnya, dimana hal ini dapat dipantau dari kecepatan file saat di copy antara local disk dan atau pada jaringan. Peningkatan kecepatan file dalam penyalinan data ini bisa mencapai 50%.

Untuk interface dan fitur – fitur lainnya tidak ada perubahan dari Vista sebelumnya dibandingkan dengan SP1 ini. Tapi penggunaan interface yang lebih sederhana, sebut saja dengan menonaktifkan theme Windows Classic, bisa membantu meningkatkan performa komputer kamu.

Windows 7 RC1

Telah dicoba untuk menginstal Windows 7 RC1 pada komputer dengan spesifikasi processor Core 2 Duo E4500 2.20 GHz, motherboard ASUS P5GC-MX/1333, memory 1 GB, Video Card : ATI RADEON HD 2600 XT, HDD Seagate 160 GB. Dengan spesifikasi tersebut, operating system ini bekerja dengan cepat, bahkan sangat signifikan dibandingkan dengan performa menggunakan Windows Vista SP1. Hal ini bisa dilihat dari instalasi Windows 7 RC1 dengan instalasi Vista SP1 yang terpaut sekitar 5-10 menit lebih cepat.

Saat melakukan instalasi pun, Windows 7 dapat mengenali beberapa driver yang sedikit “rumit”, sepertivideo card dan network adapter. Dengan demikian semenjak instalasi pertama pun, kamu bisa menggunakan resolusi tertinggi yang dapat disupport oleh video card kamu, dan juga langsung suao untuk terhubung dalam jaringan berkabel.

Sistem Keamanan

Windows XP SP3

Mengadaptasi Security dari Vista XP SP3 lebih melengkapi faktor security yang telah disediakan semenjak XP SP2, melalui menu dalam control panel yang bernama Windows Security Center. Di dalamnya terdapat pilihan untuk mengatur Windows Update, Windows Firewall, dan ketersediaan dari paket software anti-virus untuk melindungi system. Sedangkan di dalam SP3 sendiri terdapat beberapa update yang tidak ada di SP2, diantaranya adalah :

- Network Access Protection Compatibility (NAP) yang merupakan fitur yang memungkinkan komputer untuk menjalankan fitur NAP dalam, Windows Server 2008. Fitur ini merupakan adaptasi dari fitur yang sama dalam Windows Vista.

- Kernel Mode Cryptographic Module Fitur ini adalah metode untuk menggabungkan beberapa algoritma dari data kriptografi yang berbeda. Tak banyak berguna untuk home user, kecuali bagi mereka yang berprofesi sebagai IT profesional

- “Black hole” router detection algorithm Untuk mendeteksi router yang memberikan paket data. Fitur ini juga ada pada Windows Vista.

- Digital Identity Management Service (DIMS) Fitur untuk mengamankan data saat user melakukan login pada komputer berbasis domain

- Wi-Fi Protected Access 2 (WPA2) Fitur ini menambahkan support untuk WPA2, atau IEE 802.11i standard. Tingkat security untuk komunikasi wireless ini merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan XP SP2 yang belum menyentuh sisi security dibidang ini.

Windows Vista SP1

User Account Control Yang bikin Dongkol Faktor security yang ditingkatkan merupakan salah satu tujuan utama dari keberadaan Vista untuk perbaikan security dari XP. Meski dimaksudkan untuk membentengi system dari celah – celah “rawan”, tetapi banyak yang merasakan ketetnya security dalam Vista ini sebagi sesuatu yang menggangu. terutama untuk fitur User Account Control.

User Account Control (UAC) merupakan fitur security yang paling menonjol yang memungkinkan bagi user untuk membatasi hak – hak penggunaan komputer oleh user lainnya, misalnya untuk memblokir beberapa program untuk digunakan oleh user lainnya, atau mencegah user lain untuk melakukan perubahan setting atau perubahan dokumen.

Dalam Windows Vista, saat terdapat sebuah tindakan yang membutuhkan otoritasi yang bersifat administratif, maka system akan memunculkan prompt untuk untuk memasukan administrator username beserta passwordnya sebelum tindakan tersebut dapat dilakukan. Hanya saja, meski seorang user dengan posisi sebagai administrator dalam system yang menggunakan Vista, prompt ini masih dimunculkan dengan pilihan Continue untuk mengkonfirmasikan tindakan tersebut. Inilah yang kadang dirasakan sebagai hal yang mengganggu ketika harus bekerja dengan Vista.

Penggunaan regular seperti menjalankan program, mencetak melalui printer, atau menjelajah internet tidak memunculkan UAC prompt. User Account Control hanya akan muncul untuk beberapa program yang dicurigai ditunggangi oleh malware.

Security dalam menjelajahi Internet dalam Vista juga dapat diatur melalui Internet Explorer 7 yang memiliki fitur security seperti phishing filter, IDN dengan kemampuan anti-spoofing, dan integrasi terhadap filter Parental Controls. Internet Explorer secara default akan dijalankan dalam protect mode, dengan tingkat permission yang rendah.

Untuk Windows Vista versi lainnya sudah mendukung penggunaan Encrypting File System untuk melakukan enkripsi penggunaan Encrypting File System untuk melakukan enkripsi file, sedangkan untuk Enterprise dan Ultimate memiliki fitur khusus yang bernama BitLocker Drive Encryption yang dapat melindungi keseluruhan volume hard drive. Cara kerjanya adalah BitLocker membutuhkan space khusus sekitar 1.5GB partisi untuk digunakan secara permanen bagi data yang belum di enkripsi dan untuk menyimpan system file yang diperlukan bagi Windows untuk melakukan boot. BitLocker dapat berkonjungsi dengan Trusted Platform Module (TPM) cryptoprocessor (version 1.2) yang telah ada pada system motherboard, atau melalui USB key.

Untuk menangani permasalahan network, Windows Firewall telah ditingkatkan dengan fitur baru yang mensupport filtering yang dapat digunakan untuk mengijinkan atau menolak komunikasi dari perangkat luar.

Windows 7 RC1

Lebih Ketat dan Bersahabat dari Vista Security Center, yang pertama kali terdapat pada Windows XP SP2, kini sudah berganti menjadi “Action Center” yang mempersatukan 10 dari fitur security utama Windows: Security Center, Problem, reports, and Solutions; Windows Defender; Windows Update; Diagnostics; Network Access Protection; Backup and Restore; recovery; dan tentu saja User Account Control.

Permasalahan yang mengganggu pada user Account Control (UAC) didalam Vista terdahulu dimana sering kali muncul UAC prompt saat ini melakukan sesuatu, dalam Windows 7, user dapat mengubah setting kemunculan prompt ini dengan mudah melalui slider control, yang tentu saja hanya bisa dilakukan oleh user dengan kewenangan administratif. Microsoft mengklaim bahwa UAC harus tetap dipertahankan untuk melindungi system dari malware, dengan menyembunyikan alert ketika terdapat malware yang terdeteksi sehingga user tidak akan merasa terganggu.

Windows 7 juga memiliki Windows Filtering Platform (WFP). Fitur ini memungkinkan bagi program firewall third party untuk menunjang fungsi Windows Firewall, baik untuk digunakan secara individual atau digunakan secara individual atau digunakan secara bersamaan dengan Windows Firewall yang sudah tersedia.

Bitlocker drive encryption kini lebih ditingkatkan dengan support untuk drive dari removable storage device, seperti flash drive dan juga portable hard drive. Ini berarti user dapat mengamankan data dari semua media penyimpanan dalam skala yang lebih luas.

Fitur Biometric merupakan salah satu fitur baru dalam security, dimana user dapat mengatur konfigurasi untuk mengenali fingerprint data yang tersimpan dikomputer dan untuk digunakan sebagai salah satu cara teraman untuk melakukan log on pada Windows 7.

Kelebihan:
1.Windows XP relatif hemat resource ketika booting, sehingga lebih stabil dan cepat ketika melakukan booting;
2.Sudah banyak aplikasi yang dapat mendukung kinerja Windows XP secara maksimal;
3.Dengan tools yang kompleks namun relatif ringan dan mudah untuk dipahami pengguna sehingga nyaman dan bersahabat serta tidak rumit untuk digunakan;
4.Pada Windows XP Plug and Play yang bekerja otomatis dan dukungan driver-driver-nya yang competible dengan hardware supliers sehingga mudah untuk mengenali perangkat hardware tambahan yang terkoneksi;
5.Windows XP lebih stabil dalam kecepatan kinerjanya ketika menjalankan beberapa aplikasi, dikarenakan tidak ada file system untuk aplikasi bawaannya yang rakus resource dan memory ketika dijalankan dan relatif cepat untuk men-decode file-file yang diolah secara berbarengan dengan aplikasi tambahan yang cukup besar untuk mengambil memory CPU.
6.GUI yang familiar
7. Dukungan driver yang lebih banyak.
8.Banyak aplikasi berbasis MS Windows lebih mudah untuk menginstal aplikasi pada MS Windows dibandingkan pada Linux, yang terkadang harus di-configure terlebih dahulu dan Banyak gratisan GPL dan Freeware ditawarkan untuk Windows
.

Kelemahan:
1.Sistem keamanan yang kurang baik, tidak heran banyak virus dan Hecker yang gampang sekali menyerang pengguna windows XP dan Proteksi security Windows XP ketika Melakukan browsing diinternet sangat rawan, karena Windows XP ketika menginformasikan Virus Aktif baik itu yang sering menyusup seperti virus dan worm dengan melalui Security Centre tidak memberitahukan penyebabnya hanya sekedar mendeteksi untuk dikonfirmasikan terhadap pengguna, sehingga sipengguna harus menambah aplikasi utillity tambahan;
2.Resiko kehilangan data sangat besar dibanding Vista, dikarenakan sistem security centre nya tidak secara otomatis mendeteksi input-output yang tidak dikenal (unknow);
3.Dalam Remote Administration Windows XP, Network Securitiy-nya sangat lambat untuk membaca file-file crack yang bercampur dengan file system sehingga saat melakukan Akses Remote sangat rawan dari virus dan penyusup;
4.Tampilan Visual Windows XP tidak terdapat Aero (Aplikasi bawaan untuk tambahan tampilan visual ) sehingga tidak memiliki tampilan 3D;
5.Terlalu banyak system-crash dibanding pada Windows Vist;
6.Windows XP tidak dapat menampilkan preview semua file system yang dibawanya;
7.Sharing data di area jaringan tidak dapat dilakukan dengan cepat, dikarenakan Firewall-nya terlalu lama untuk menginformasikan lewat security centre terhadap server;
8.Windows XP tidak dapat mendeteksi suatu type jaringan untuk dipilih kemudian diaktifkan, ketika terdapat type jaringan dalam satu ruang dan waktu yang bersamaan seperti LAN dan WLAN;
9.Windows XP ketika ingin merestore file-file sistem harus senantiasa diinstal ulang.
WINDOWS VISTA

Windows Vista adalah nama dari versi terbaru Microsoft Windows, sistem operasi berbasis grafis dari Microsoft yang digunakan pada komputer pribadi (PC), baik untuk pengguna rumahan maupun bisnis, pada laptop, maupun media center.
Sebelum diumumkan dengan nama Windows Vista pada 22 Juli 2005, sistem operasi ini lebih dikenal dengan codename Longhorn (berasal dari nama Longhorn Saloon, sebuah bar terkenal di Whistler, British Columbia, Kanada).
Microsoft meluncurkan Windows Vista pada 8 November 2006 untuk pengguna bisnis, dan 30 Januari 2007 untuk pengguna rumahan. Dengan demikian, peluncuran Windows Vista ini berjarak lebih dari lima tahun sejak peluncuran Windows XP pada 25 Oktober 2001.
Kelebihan:
Security
1.Windows Vista secara otomatis dapat mengaktifkan Firewall terintegrasinya sehingga ketika layanan jaringan berfungsi, sistem tidak dapat diakses dari luar;
2.Proteksi security Windows Vista ketika Melakukan browsing diinternet lebih aman, karena Windows Vista menggunakan Konsep SDL (Secure Development Lifecyle) yang menginformasi Virus Aktif baik itu yang sering menyusup seperti virus dan worm tidak melalui Security Centre melainkan lewat Windows Monitor dengan jalur interface yang lebih aman, sehingga penyebabnya pun terdeteksi;
3.Resiko kehilangan data lebih kecil karena chace mode yang lebih baik untuk removable strorage ( seperti pada flash disk ) membuat data tersimpan aman;
4.Dapat mengenkripsi partisi dan drive lain serta dapat dikunci dengan Multi Factor Authen Tification dengan menggunakan TPM Module ( PIN ) dan UFD;
5.Pada saat instalasi, pengguna harus menyimpan Password Hint. Tanpa ini windows tidak berjalan;
6.Dalam Remote Administration Windows Vista dilengkapi Digital Signature sehingga saat melakukan Akses Remote sangat aman.

Stabilitas
1.Windows Vista dapat menampilkan preview setiap type file;
2.Windows Vista lebih cepat dalam pencarian data walau dalam struktur susunan yang kompleks dengan Aplikasi pencarian Cepat. (aplikasi yang dikembangkan oleh apple thn 2005 yang disebut spotlight);
3.Vista dapat membaca media dengan menggunakan sistem file exFAT;
4.Vista dapat membaca SD Card dengan tekhnologi SD ADMA ( Advanced DMA );
5.Sharing data di area jaringan dapat dilakukan dengan cepat;
6.Vista dapat meakukan transfer data dari hardisk sampai 25MB/Second;
7.Vista sangat cepat dalam proses menampilkan File Visual;
8.Vista sangat cepat dalam proses extarct file dari ZIP ataupun WINRAR;
9.Vista dapat mendeteksi suatu type jaringan untuk dipilih kemudian diaktifkan;
10.Dapat melakukan emulator dari FAT 64 ke FAT 32;
11.Windows Vista tersedia SRT (Starup Repair Tool) sehingga dengan SRT dapat merestore file-file sistem tanpa harus instal ulang.

Keistimewaan
1.Secara visual Windows Vista lebih unggul ketimbang OS lain dengan diperkaya tampilan 3D, Air Bruss, dll.
2.Tools yang ditampilkan kaya dengan icon.
3.Windows Vista lebih bergengsi dengan tampilan yang sesuai dengan life syle psikologis kehidupan jaman sekarang (Funky – Trendy – Gaul).
Kelemahan:
1.Windows Vista terlalu besar mengambil memori CPU dan RAM sehingga proses bootingnya menjadi lebih lama;
Belum semua aplikasi dapat mendukung kinerja Vista secara Maksimal terlebih masih banyak aplikasi yang tidak bisa berjalan di Windows Vista;
2.Terdapat beberapa aplikasi bawaan yang ketika dijalankan sangat rakus resource dan memory sehingga pengolahan file terganggu;
3.Media Player sebagai tools audio mendapat jatah CPU Time yang terlalu kecil untuk men-decode MP3. Hasilnya suara tersendat-sendat;
4.Dengan tools yang sangat banyak dan kompleks untuk pemula Windows Vista terlalu rumit untuk digunakan;
5.Windows Vista tidak terlalu cepat mendeteksi keluar-masuk perangkat tambahan seperti flashdisk sehingga penyakit bluescreen selalu kambuh ketika secara spontan flashdisk dicabut dari hub usb;
6.Pada Windows Vista Plug and Play tidak selalu berfungsi terlebih belum secara sempurna dukungan driver-driver sehingga seperti VGA dan Soundcard tidak dikenali.
WINDOWS 7

Windows 7 versi beta (uji coba) telah terilis dan dikabarkan akhir tahun ini atau awal tahun 2010 versi finalnya akan muncul. Sebenarnya, Windows 7 merupakan anak turunannya dari Windows Vista. Dimana tidak terlalu mencolok perubahannya. Sedangkan kalo perubahan dari Windows 2000 ke XP, maupun XP ke Windows Vista, terjadi perubahan total.

Kelebihan:
1.Proses boot/shut down lebih cepat;
2.Konsumsi daya CPU, hard disk (HD) dan memori yang dibutuhkan system service lebih sedikit;
3.Mengoptimisasi prefetching baik untuk HD maupun SSD;
4.Tampilan lebih bagus dari segi 3 demensinya yang menonjol Fitur sekurity yang benar-benar ketat.

Kelemahan:
1.Beberapa aplikasi belum bisa beroperasi di Windows 7;
2.Bug pada Windows Player 12;
3.Ada hardware yang bisa langsung dikenali di Vista, tapi tidak di Windows 7;
4.Susah memaksa software yang sebelumnya bisa dipaksakan diinstall di Vista, juga dipasang di Windows 7;

Namun karena yang muncul sekarang masih merupakan versi uji coba, sehingga masih terdapat banyak kekurangan. ”Tampilannya mendekati Windows Vista dan terlihat lebih hidup. Tetapi untuk secara keseluruhan memang belum bisa dinilai, karena versi finalnya belum keluar.
LINUX

1.Linux adalah sistem yang Open Source
2.Freeware yaitu software yang bersifat free tanpa ada tuntutan dari hak cipta
3.Minimal hardware yaitu tidak begitu membutuhkan hardware yang terlalu besar kapasitasnya maupun biayanya.
4.Stabilitas yaitu stabil digunakan sebagai apa saja, baik Server maupun Client
5.Shared Libraries tidak merusak sistem lainnya jika di install dengan versi yang lainnya. Sistem yang digunakan dapat berjalan seperti biasanya.
6.Kebal virus tidak terserang virus apapun seperti yang terjadi pada Windows
7.Dapat menggunakan TCP/IP
8.Mendukung File System 32 Bit
9.Multi User dapat menggunakan User yang sama berulang kali tanpa harus menutup sesi yang sebelumnya di buka.
10.Multitasking memungkinkan mengakses data secara bersamaan tanpa terjadinya hang pada komputer.
11.Pemanfaatan memory secara optimal dengan membuat virtual memory
12.Login User tanpa batas
13.Mendukung 34 madan Akses Sistem File yang berbeda
14.Menyediakan Emulator
15.Partition Mounting yaitu dapat membagi partisi seperti MS Windows
16.Linux dilengkapi juga dengan Proxy Server Local yang biasa digunakan oleh ISP dan juga kampus-kampus di seluruh dunia
17.Dapat digunakan sebagai Web Server
18.Dapat digunakan sebagai FTP Server
19.Dilengkapi dengan Firewall
20.Shell Programmable
21.menyediakan semua Program dan aplikasi networking yang di butuhkan dalan satu CD
kelemahan:
1.Sistem operasi yang digunakan sama sekali berbeda dengan Windows sehingga perlu waktu dan tenaga untuk belajar menggunakannya.
2.Penggunaan WYSYWYG (What You See is What You Get) belum bisa secara menyeluruh, sehingga diperlikan trik tersendiri untuk menggunakannya.
3.Sulit bagi pengguna awam untuk beradaptasi. Anda telah menggunakan MS Windows sejak tahun 1995 hingga kini? Maka Anda akan mengalami kesulitan saat mengoperasikan Linux. File System, Hirarki File, Hak Akses, Format File-nya sangat berbeda dengan MS Windows.
4.Dukungan perangkat keras dari vendor-vendor tertentu yang tidak terlalu baik pada Linux.
5.Proses instalasi software / aplikasi yang tidak semudah di Windows. Instalasi software di Linux, akan menjadi lebih mudah bila terkoneksi ke internet atau bila mempunyai CD/DVD repository-nya. Bila tidak, maka kita harus men-download satu per satu package yang dibutuhkan beserta dependencies-nya.

Jumat, 08 Oktober 2010

Shock 4 Way 3D

Kalau dulu mempunyai 2 layar di linux pasti sangat hebat..........................,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,...............

Tapi bagaimana kalau mempunyai 4 layar di Windows.....................,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,...................

WWWWWWWWWWOOOOOOOOOOOOOOOOWWWWWWWWWWWWW...................,,,,,,,,,,,,.........

Pasti sangat hebat bukan..........................,,,,,,,,,,,,,,,,,........................

Teman-teman kita juga pasti iri melihat tampilan dekstop kita yang begitu keren............,,,,,,,,,,.......

Tanpa berpanjang kata2 lagi saya akan langsung memberikan softwarenya secara gratis......,,,,.....

Pastinya mau dong..........................,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,........................

Jaman sekarang masih ada yang gratis........................,,,,,,,,,,,,,,,,,,..........................

Baik amatnya saya ini memberikan software keren secara cuma-cuma.......,,,,,,,,........

Bisa masuk surga ini..........,,,,,,,,....

hahahahahha................,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.........................

Langsung saja klik Link di bawah ini.................................,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,................

Cara Mengatasi Windows 7 Yang Terkena Black Screen

Layar hitam atau dengan bahasa gaulnya di sebut dengan Black Screen sering terjadi di Windows xp, vista, ataupun Windows 7 .................,,,,,,,,,,,,,,,,,,,....................

Hal ini sangat sering terjadi pada pengguna Windows 7 .................,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.........................

Memang sih masalah ini sangat sepele tapi masalah ini dapat membuat kita pusing................,,,,,,,,,,,,.............

Apalagi untuk jaman sekarang ini..................,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,...........

Dekstop tanpa wallpaper pasti sangat membosan bagi kita......................,,,,,,,,,,,,,,,,.....................

Apalagi sekarang itu sangat banyak wallpaper yang sangat bagus dan juga gratis..........,,,,,,,,,.............

Tapi tidak perlu khawatir .......................,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.......................

Langsung saja download aplikasinya di sini secara gratis dan mudah................,,,,,,,,,,,,,,,..........